Apa itu KPA Apartemen? Ini Definisi Lengkap dan Panduan Pengajuannya
apa itu kpa

Apa itu KPA Apartemen? Ini Definisi Lengkap dan Panduan Pengajuannya

Dengan semakin pesatnya pembangunan properti seperti apartemen, hadirnya fasilitas pembiayaan seperti Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) menjadi solusi yang tepat untuk membeli unit apartemen.

Namun, apa sebenarnya KPA itu dan bagaimana cara mengajukannya? Disini kita akan mengetahui lebih lanjut tentang KPA, mulai dari definisinya, syarat-syarat yang dibutuhkan, hingga panduan langkah demi langkah untuk pengajuannya.

Apa itu Kredit Pemilikan Apartemen?

KPA atau Kredit Pemilikan Apartemen adalah sebuah fasilitas kredit yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan, kepada individu untuk membiayai pembelian apartemen. Pada dasarnya, KPA memiliki skema yang mirip dengan KPR (Kredit Pemilikan Rumah), namun dengan objek kepemilikan properti yang berbeda.

Jika KPR diperuntukkan bagi pembelian rumah, maka KPA secara spesifik ditujukan untuk unit apartemen, baik yang sudah siap huni maupun yang masih dalam tahap pembangunan (pre-launch).

Dengan proses KPA, Anda bisa memiliki Apartemen dan mencicil angsuran bulanan harga dalam jangka waktu panjang, biasanya antara 5 hingga 25 tahun, tanpa harus membayar tunai di awal. Bank akan menalangi pembayaran kepada developer atau penjual, dan unit apartemen tersebut akan menjadi jaminan (agunan) hingga seluruh cicilan lunas.

Kemudahan ini memungkinkan masyarakat dengan penghasilan tetap untuk membeli apartemen di lokasi strategis tanpa perlu menunggu tabungan terkumpul hingga puluhan tahun.

KPA sangat diminati, terutama oleh kaum muda profesional dan keluarga kecil yang membutuhkan hunian praktis di pusat kota. Apartemen menawarkan gaya hidup modern dengan fasilitas lengkap seperti kolam renang, pusat kebugaran, keamanan 24 jam, dan akses mudah ke berbagai fasilitas publik.

Keuntungan KPA Apartemen

Ketahui apa yang anda bisa dapatkan dengan KPA Apartemen:

1. Uang Muka Lebih Ringan

Dengan KPA, Anda tidak perlu menyiapkan seluruh uang untuk membeli apartemen secara tunai. Anda cukup membayar uang muka atau down payment (DP) yang biasanya berkisar antara 10-30% dari harga apartemen. Sisanya akan dibayarkan oleh bank dan Anda bisa mencicilnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

2. Jangka Waktu Cicilan Panjang

KPA menawarkan pilihan tenor atau jangka waktu pembayaran yang fleksibel, bahkan hingga puluhan tahun. Hal ini menjadikan membayar cicilan bulanan sesuai, lebih ringan dan bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial Anda.

3. Legalitas dan Keamanan Terjamin

Saat mengajukan KPA, bank akan melakukan verifikasi untuk legalitas apartemen yang akan Anda beli. Ini memastikan bahwa properti tersebut bukan properti bodong dan semua dokumen kepemilikan sudah sah.

Selain itu, KPA biasanya juga dilengkapi dengan asuransi properti dan asuransi jiwa, memberikan perlindungan ekstra untuk Anda dan investasi Anda.

4. Peluang Investasi

Apartemen yang Anda beli melalui KPA bisa menjadi aset investasi yang menguntungkan. Anda dapat menyewakan unit apartemen tersebut untuk mendapatkan penghasilan pasif. Hasil sewa ini bahkan bisa membantu Anda menutupi cicilan bulanan KPA.

Selain itu, nilai properti apartemen cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan saat menjualnya di masa depan.

5. Langsung Menempati Unit

Setelah uang muka dibayarkan dan proses administrasi selesai, Anda bisa langsung menempati unit apartemen tanpa harus menunggu cicilan lunas seluruhnya. Ini sangat menguntungkan bagi Anda yang membutuhkan tempat tinggal segera.

Secara keseluruhan, KPA adalah solusi yang efektif bagi Anda yang ingin memiliki apartemen impian di tengah kota tanpa perlu dana besar di awal.

Syarat-Syarat Umum Pengajuan KPA

Sebelum melangkah ke tahap pengajuan, penting bagi Anda untuk memahami syarat-syarat yang harus dipenuhi. Meskipun setiap bank memiliki kebijakan yang sedikit berbeda, ada beberapa persyaratan umum yang wajib Anda siapkan.

Syarat Pribadi

  • Calon debitur harus merupakan WNI yang berdomisili di Indonesia.
  • Umumnya, usia minimal adalah 21 tahun saat pengajuan dan maksimal 55-65 tahun saat kredit lunas (tergantung kebijakan bank dan status pekerjaan).
  • Anda harus memiliki status pekerjaan yang jelas.
  • Telah bekerja minimal 1-2 tahun di perusahaan saat ini (untuk karyawan tetap) atau 2-3 tahun secara total (untuk karyawan kontrak).
  • Usaha sudah berjalan minimal 2-3 tahun dan memiliki laporan keuangan yang jelas.
  • Memiliki penghasilan tetap per bulan yang mencukupi untuk membayar cicilan dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Syarat Dokumen

Dokumen Identitas

  • Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon dan pasangan (jika sudah menikah).
  • Fotokopi Kartu Keluarga (KK).
  • Fotokopi Akta Nikah (bagi yang sudah menikah) atau Akta Cerai (bagi yang pernah menikah).
  • Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pribadi.

Dokumen Keuangan

  • Slip gaji 3 bulan terakhir (untuk karyawan).
  • Rekening koran/tabungan 3-6 bulan terakhir.
  • Surat Keterangan Penghasilan dari perusahaan (opsional, tapi sangat disarankan).
  • Laporan keuangan usaha dan SIUP/TDP (untuk wiraswasta).

Dokumen Properti

  • Fotokopi Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dari pengembang.
  • Brosur atau siteplan unit apartemen.
  • Fotokopi sertifikat kepemilikan apartemen, yaitu Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) atau Strata Title. Jika apartemen masih dalam pembangunan, yang akan diajukan adalah dokumen kepemilikan induk dari developer.

Cara Mengajukan KPA Apartemen 2025

Berikut adalah panduan yang bisa anda ikutin agar pengajuar KPA lebih mudah:

1. Melakukan Perbandingan Antar Produk KPA

Sebelum memutuskan untuk mengajukan KPA, ada beberapa hal penting yang perlu di pertimbangkan:

Bandingkan produk KPA dari berbagai bank. Perhatikan suku bunga (baik fixed rate maupun floating rate), biaya provisi, biaya administrasi, dan skema cicilan yang ditawarkan.

Tentukan apartemen yang ingin Anda beli. Pertimbangkan lokasi, fasilitas, harga, dan terutama reputasi pengembang (developer). Pastikan developer memiliki rekam jejak yang baik dan legalitas proyeknya jelas.

Lakukan simulasi cicilan KPA. Pastikan cicilan bulanan tidak melebihi 30-40% dari total penghasilan Anda. Jangan lupa perhitungkan juga biaya-biaya lain seperti biaya perawatan (IPL/service charge) dan biaya utilitas.

2. Persiapkan Dokumen yang Dibutuhkan

Setelah berhasil memilih bank dan apartemen, mengumpulkan semua dokumen yang diperlukan adalah tahapan selanjutnya yang penting. Pastikan semua dokumen, mulai dari identitas, keuangan, hingga dokumen properti, sudah lengkap dan fotokopi. Dokumen yang lengkap akan sangat mempercepat proses verifikasi oleh bank.

3. Ajukan Permohonan KPA

Kunjungi bank pilihan Anda atau kantor pemasaran apartemen yang bekerja sama dengan bank tersebut. Isi formulir pengajuan KPA dengan lengkap dan serahkan semua dokumen yang telah Anda siapkan.

Di tahap ini, Anda juga akan diminta untuk membayar uang muka (down payment/DP) kepada developer. Biasanya, bank akan meminta bukti pembayaran DP ini.

4. Verifikasi dari Bank

Tim analisa kredit bank akan melakukan verifikasi data Anda. Proses ini meliputi:

  • Memeriksa kelengkapan dan keabsahan semua dokumen yang Anda serahkan.
  • Menilai kondisi keuangan Anda, termasuk rasio utang dan kemampuan membayar cicilan. Bank akan melihat riwayat kredit Anda di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  • Tim appraisal bank akan menilai unit apartemen yang akan Anda beli. Mereka akan memastikan bahwa nilai properti sesuai dengan pinjaman yang diajukan dan legalitasnya jelas.
  • Petugas bank biasanya akan menghubungi Anda untuk wawancara singkat, baik melalui telepon maupun tatap muka.

5. Persetujuan dan Perjanjian Kredit

Jika pengajuan Anda disetujui, bank akan mengeluarkan Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) atau offering letter. Dokumen-dokumen ini berisi rincian pinjaman yang disetujui, termasuk jumlah plafon, suku bunga, dan tenor.

Baca dengan teliti setiap poin dalam surat ini. Jika Anda setuju, Anda akan menandatangani perjanjian kredit di hadapan notaris yang ditunjuk bank.

6. Pencairan Dana

Setelah perjanjian kredit ditandatangani, bank akan mencairkan dana pinjaman. Dana ini akan langsung disalurkan ke rekening pengembang atau penjual apartemen. Setelah itu, Anda secara resmi menjadi pemilik unit apartemen tersebut dan akan memulai cicilan sesuai dengan jadwal yang disepakati. Jangan lupa untuk mengurus serah terima kunci dan dokumen lainnya dari developer.

Tips Agar Pengajuan KPA Lolos

  • Pastikan tidak ada tunggakan pembayaran di produk kredit lain seperti kartu kredit atau pinjaman online. Riwayat kredit yang bersih adalah kunci utama persetujuan bank.
  • Uang muka yang lebih besar bisa meningkatkan peluang disetujuinya pengajuan Anda dan mengurangi beban cicilan bulanan.
  • Beli apartemen dari developer yang memiliki reputasi baik dan proyek yang sudah terbukti melalui Lets Move Group. Ini akan meminimalkan risiko legalitas dan memastikan kualitas bangunan.

Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) adalah jembatan finansial yang efektif untuk memiliki hunian impian di tengah kota. Dengan memahami definisi, syarat, dan alur pengajuannya, proses akan menjadi lebih mudah.

Pastikan Anda telah mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, mulai dari kondisi finansial hingga kelengkapan dokumen, agar pengajuan KPA Anda berjalan lancar dan segera bisa menempati unit apartemen idaman Anda.

Sudah siap untuk merasakan hunian yang nyaman dan modern? Konsultan kami yang berpengalaman akan memandu seputar KPA di Indonesia. Tim kami siap membantu di setiap tahapan pengajuan kredit apartemen. Hubungi Lets Move Group hari ini!

Dapatkan Konsultasi Gratis Sekarang!

Berita Terbaru

Dengan semakin pesatnya pembangunan properti seperti apartemen, hadirnya fasilitas pembiayaan seperti Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) menjadi solusi yang tepat untuk membeli unit apartemen. Namun, apa sebenarnya KPA itu dan bagaimana cara mengajukannya? Disini kita akan mengetahui lebih lanjut tentang KPA, mulai dari definisinya, syarat-syarat yang dibutuhkan, hingga panduan langkah demi langkah untuk pengajuannya. Apa itu […]

Memahami Program BSPS: BSPS Adalah Bantuan Perumahan untuk Keluarga Berpenghasilan Rendah di Indonesia Bagi masyarakat Indonesia yang sedang mencari rumah atau sedang mencari cara untuk meningkatkan kualitas rumah, ada yang namanya BSPS. BSPS atau Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya adalah program pemerintah yang bertujuan sebagai peningkatan kualitas rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Indonesia. Program ini […]

Membeli rumah adalah impian banyak orang. Prosesnya pun tidak mudah, butuh waktu, tenaga, dan tentunya dana yang tidak sedikit. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hadir sebagai solusi untuk mewujudkan impian tersebut. Namun, tidak jarang di tengah jalan, Anda dikejutkan dengan cicilan KPR yang tiba-tiba melonjak. Jika hal ini terjadi pada Anda, jangan panik! Mungkin Anda salah […]

Seiring dengan perkembangan zaman, setiap sektor, termasuk pertanahan di Indonesia, selalu mengedepankan teknologi terkini. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah memperkenalkan inovasi dengan menerbitkan sertifikat tanah elektronik. Implementasi sertifikat tanah elektronik tidak hanya menyangkut perubahan fisik dokumen, melainkan membawa dampak signifikan pada sisi pelayanan. Juga, akan sangat berguna bagi semua pihak yang […]

Jika Anda sedang menjalani pembayaran KPR saat ini dan berpikir ingin pindah KPR ke bank lain, maka hal tersebut tidak mustahil. Keputusan pindah KPR wajar terjadi, biasanya dari KPR bank konvensional ke bank syariah atau sebaliknya. Kondisi lainnya adalah perbedaan bunga floating dari satu bank ke bank lain. Misalnya begini, saat Anda membeli rumah dan […]

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang sangat penting bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Uang yang diperoleh dari SPPT PBB-P2 digunakan untuk pembayaran berbagai program pembangunan dan pelayanan publik yang krusial bagi seluruh warga Jakarta. Namun, Pemprov DKI Jakarta memahami bahwa tidak semua wajib pajak memiliki kemampuan yang […]

Primary Property

Interest Rate

Floating Rate

Primary Mortage

Rate information

Interest rate is 4.7% fixed for the first 3 years, after that, the rate will move to a floating rate (currently 11%)

Requirements

  • Permanent employee/self-employed for at least 1 year in the same company/total 2 years of work
  • Professional/Businessman working for at least 2 years in the same field
  • At least 18 years old or married

General Personal Requirements

  • Photocopy of husband’s / wife’s ID card (if married)
  • Photocopy of Family Card
  • Copy of Marriage Certificate (if married)
  • Photocopy of Tax ID Number of Applicant
  • Salary Slip / Certificate of Income for the last 1 month original
  • Photocopy of 3 months bank statements
  • Developer’s House Booking Letter / Broker’s Cover Letter

*Disclaimer